3 Tangga Berislam ala Anis Matta

3 Tangga Berislam ala Anis Matta

Beruntunglah Anda, karena ternyata Allah-lah yang menamai Anda sebagai Muslim sejak dahulu.

Dia berfirman, “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (QS. Al-Hajj: 78)

Tidak bisa tidak, Anda harus memilih Islam sebagai agama dan jalan kehidupan dengan kesadaran AKAL yang penuh. Disertai dorongan PERASAAN yang tulus. Termasuk menjalaninya sebagai SIKAP dan PERILAKU dalam kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan pekerjaan.

Udkhulu Fii al-Silmi Kaaffah (Masuklah ke dalam Islam secara menyeluruh).” (QS Al Baqarah: 208)

Untuk menerapkan Islam secara menyeluruh, setiap kita harus melalui tiga tangga utama. Dengan demikian, kita mampu mengaktualisasikan Islam dalam berbagai dimensi kehidupan kita.

Apa saja 3 tangga berislam itu?

1. Tangga Berislam: AFILIASI

Yaitu, kita memahami dengan baik mengapa kita memilih Islam sebagai agama dan jalan hidup. Kita meyakininya melalui dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits yang shahih. Selain itu, dapat pula melalui lembar-lembar sejarah kejayaan Islam dan ayat-ayat kauniyah yang menunjukkan kekuasaan-Nya. Memahami Islam dengan baik akan membentuk Komitmen Aqidah.

Lalu kita pun mesti memahami satuan-satuan ajaran Islam sebagai sistem dan tatanan kehidupan. Sehingga kita mampu membaca dan memahami berbagai peristiwa dan masalah kehidupan dalam kacamata Islam, yang membentuk Komitmen Metodologi (Syariah).

Setelah itu, kita enjadikan Islam sebagai akhlak dan perilaku sehari-hari kita. Sebagai pribadi, dalam keluarga, dalam masyarakat, dan dalam pekerjaan, yang membentuk Komitmen Sikap (Akhlak).

Inilah tahap Iman dan Amal Shalih.

2. Tangga Berislam: PARTISIPASI

Selepas kita melalui tahap diri sendiri dalam lingkaran khusyu’ Iman dan Amal Saleh, kita mulai terlibat dalam kehidupan sosial masyarakat Muslim sebagai salah satu peserta sosial yang sadar dan proaktif. Ada tiga hal yang harus Anda lakukan untuk ini;

1. Memiliki rasa keprihatinan yang tinggi terhadap permasalahan kaum muslimin. Sebab, sesiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka ia bukan dari golongan Nabi Muhammad Saw.

2. Memiliki sejumlah pengetahuan sosial-humaniora yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Agar keterlibatan kita dilakukan secara sadar, terarah, dan dewasa.

Berilmulah sebelum beramal,” ujar Imam Bukhari.

Kita pun dituntut untuk menguasai peta dan medan lingkungan sosial budaya di sekitar kita. Agar kita tahu cara memasuki dan mengubah masyarakat kita ke arah Islam.

Di sini, kita menjadi Da’i.

3. Tangga Berislam: KONTRIBUSI

Yakni, kita harus memilih satu bidang spesialisasi ilmu atau profesi. Kita yakin bahwa dalam bidang tersebut kita bisa jadi expert (ulung). Kita tidak bisa menjadi segalanya, dan takkan pernah sanggup melakukan segalanya. Kemampuan kita terbatas. Maka kita harus tahu di mana persembahan kita yang setulus-tulusnya kepada Islam.

Ada empat bidang kontribusi yang dapat Anda pilih:

  1. Kontribusi Pemikiran/Ilmiah (menjadi pemikir atau ilmuwan),
  2. Kontribusi Kepemimpinan (menjadi pemimpin),
  3. Kontribusi Profesional (menjadi Profesional),
  4. Kontribusi Finansial (menjadi entrepreneur).

Sungguh, semua manusia akan merugi. Kecuali; manusia beriman, beramal saleh, berwasiat kepada kebenaran, berwasiat kepada kesabaran.” (Qs. Al-Ashr: 1-3)

***

-Disarikan dari buku Model Manusia Muslim Abad 21, Anis Matta-