Pernahkah Anda merasa hidup itu terasa hampa?
Shalat Anda terkesan biasa saja. Hati Anda tidak bergetar ketika asma Allah disebut. Air mata tak menetes sebulir pun ketika Anda mengingat segala dosa.
Kawan, ketahuilah. Bisa jadi saat itu, hati Anda sedang mengeras. Membatu. Menghitam. Dan hanya menghitung waktu menuju kematiannya.
Kurang lebih, ada 6 penyebab hati Anda menjadi keras. Kenalilah! Dan segera menjauhlah.
1. Ketergantungan Hati Kepada Dunia serta Melupakan Akhirat
Kalau diri terlalu mencintai dunia melebihi akhirat, maka hati akan tergantung terhadapnya.
Lambat laun keimanan Anda menjadi lemah dan akhirnya merasa berat untuk menjalankan ibadah. Kesenangannya sekadar urusan dunia belaka. Akhirat terabaikan dan bahkan terlupakan.
Hatinya lalai mengingat maut, maka jadilah dia orang yang memanjang angan.
2. Lalai
Lalai merupakan penyakit yang berbahaya apabila telah menjalar di dalam hati dan bersarang di dalam jiwa. Sebab mengakibatkan anggota badan saling mendukung untuk menutup pintu hidayah.
Akhirnya hati pun menjadi terkunci.
“Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itu lah orang-orang yang lalai.” (QS. 16:108)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan, bahwa orang yang lalai adalah mereka yang memiliki hati keras membatu, tidak mau lembut dan lunak, tidak mempan dengan berbagai nasihat.
Dia bagai batu atau bahkan lebih keras lagi, karena mereka punya mata, namun tak mampu melihat kebenaran dan hakikat setiap perkara. Tidak mampu membedakan antara yang bermanfaat dan membahayakan. Mereka juga memiliki telinga, namun hanya digunakan untuk mendengarkan berbagai bentuk kebatilan, kedustaan dan kesia-siaan.
Tidak pernah digunakan untuk mendengarkan al-haq dari Kitabullah dan Sunnah Rasul Shalallaahu ‘alaihi wassalam (Cek QS. Al A’raf: 179).
3. Kawan yang Buruk
Orang yang hidupnya di tengah gelombang kemaksiatan dan kemungkaran, bergaul dengan manusia yang banyak berkubang dalam dosa, banyak bergurau dan tertawa tanpa batas, banyak mendengar musik dan menghabiskan hari-harinya untuk film, maka sangat memungkinkan akan terpengaruh oleh kondisi tersebut.
Perlahan hatinya mengeras. Titik-titik hitam di dalam hati Anda, menjelma menjadi kegelapan yang menyelimuti cahaya hidayah.
4. Terbiasa Dengan Kemaksiatan dan Kemungkaran
Dosa merupakan penghalang seseorang untuk sampai kepada Allah. Ia merupakan pembegal perjalanan menuju kepada-Nya serta membalikkan arah perjalanan yang lurus.
Kemaksiatan meskipun kecil, terkadang memicu terjadinya bentuk kemaksiatan lain yang lebih besar dari yang pertama. Sehingga semakin hari semakin bertumpuk, tanpa terasa.
Dianggapnya hal itu biasa-biasa saja, padahal satu per satu kemaksiatan tersebut masuk ke dalam hatinya. Bahkan menjadi sebuah ketergantungan yang amat berat untuk dilepaskan.
Maka melemahlah kebesaran dan keagungan Allah di dalam hati. Dan melemah pula jalannya hati menuju Allah dan kampung akhirat. Sehingga menjadi terhalang dan bahkan terhenti. Tak mampu lagi bergerak menuju Allah.
5. Melupakan Maut, Sakarat, Kubur dan Kedahsyatannya
Termasuk seluruh perkara akhirat baik berupa adzab, nikmat, timbangan amal, mahsyar, shirath, Surga dan Neraka, semua telah hilang dari ingatan dan hatinya.
6. Melakukan Perusak Hati
Yang merusak hati sebagaimana dikatakan Imam Ibnul Qayyim ada lima perkara, yaitu banyak bergaul dengan sembarang orang, panjang angan-angan, bergantung kepada selain Allah, berlebihan makan, dan berlebihan tidur.
Allahu a’lam. []