Pada hari Jumat, 1 Desember 2006 silam atau bertepatan dengan tanggal 10 Dzul Qa’dah 1427 H, dunia Islam kehilangan salah satu aset berharganya. Sang ulama yang telah menelurkan berbagai kitab dan berkontribusi besar bagi pembinaan umat.
Ialah Syaikh Shafiyurrahman bin Abdullah bin Muhammad Ali bin Abdul Mu’min bin Faqirullah Al-Mubarakfuri, atau lebih akrab disebut Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri.
Lahir pada 6 Januari 1943 M, gelar Al-Mubarakfuri diperolehnya karena beliau lahir di kota Mubarakfur, India.
Lokasi tepatnnya berada di Provinsi Uttar Pradesh, sekitar 13 km dari kota Azamgarh. Kota yang didirikan oleh seorang raja bernama Mubarak Ali Shah ini dihuni oleh penduduk yang mayoritas beragama Islam.
Syaikh Shafiyurrahman menamatkan seluruh studi formalnya di India. Pada tahun 1948 M, beliau masuk ke Madrasah Darut Ta’lim untuk menempuh level ibtidaiyah selama enam tahun.
Selanjutnya ia fokus mempelajari bahasa Arab, tafsir, hadis, ushul fikih, fikih, dan ilmu-ilmu syar’i lainnya di Madrasah Ihya’ul Ulum pada Januari 1954. Setelah lima tahun belajar di sana, beliau akhirnya lulus dengan predikat mumtaz (cum laude).
Lebih hebatnya lagi, sebelum lulus, beliau sudah memperoleh ijazah untuk gelar Maulawi pada Februari 1959. Di tahun berikutnya, beliau berhasil menyabet gelar Alim dari Hai’ah Al-Ikhtibarat li Al-‘Ulum Asy-Syarqiyyah pada Februari 1960.
Kemudian beliau menularkan ilmunya dengan menjadi dosen di Universitas Salafiyah, kota Banares. Di kampus tersebut, beliau juga menjabat sebagai pimpinan redaksi majalah bulanan bernama Muhaddits.
Beberapa waktu kemudian, pada tahun 1988 M beliau mulai bekerja di Universitas Islam Madinah. Selama 10 tahun, Syaikh Shafiyurrahman mengabdikan dirinya di Markaz Khidmah As-Sunnah An-Nabawiyah.
Selanjutnya beliau pindah ke Riyadh untuk mengawasi persiapan percetakan kitab-kitab hadis yang diterbitkan oleh Darus Salam.
Sirah Nabawiyah dan Karya Lainnya
Kemampuan beliau dalam khazanah keIslaman semakin terbukti ketika Syaikh Shafiyurrahman berhasil melahirkan berbagai karya yang hingga kini terwarisi manfaatnya bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Di antara karya-karya beliau, yaitu:
- Syarah singkat dari kitab hadis ternama; Bulughul Maram karangan Ibnu Hajar Al-Asqalani.
- Raudhah Al-Anwar fi Sirah An-Nabi Al-Mukhtar Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, sebuah kitab ringkas mengenai perjalanan hidup Rasulullah Saw.
- Ketika Bulan Terbelah.
- Sejarah Mekkah Al-Mukarramah.
- Sejarah Madinah Al-Munawwarah.
- Ar-Rahiq Al-Makhtum.
Kitab terakhir yang disebut itu merupakan sebuah kitab fenomenal di dunia Islam. Ar-Rahiq Al-Makhktum berhasil menjadi juara I dalam Lomba Penulisan Sirah yang diselenggarakan oleh Rabithah Alam Islami pada tahun 1396 H.
Selain berbobot ilmiah, Sirah Nabawiyah yang ditulisnya begitu sistematis, lengkap, kalimatnya indah, dan gaya penulisannya pun ringan. Sehingga mudah dipahami oleh orang awam sekali pun.
Sirah Nabawiyah karangan Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Di Indonesia sendiri, buku ini juga telah diterjemahkan oleh beberapa penerbit.
Salah satu yang terkenal ialah buku terbitan Pustaka Al-Kautsar. Terjemahan kitab ini dicetak dalam dua bentuk; hardcover dan softcover. Isinya sama, hanya bentuk sampul dan jenis kertasnya saja yang berbeda.
Yang tak kalah menarik ialah terjemahan versi penerbit Ummul Qura. Ukurannya lebih tebal karena memuat pula peta perjalanan Nabi Muhammad serta takhrij hadis dari Syaikh Nashiruddin Al-Albani. Bahkan tersedia juga CD interaktif di dalamnya.
Semoga seluruh warisan beliau dapat dinikmati oleh seluruh kaum muslimin serta berbuah amal jariyah baginya. Semoga pula kita dapat meneladani kehidupannya yang tak kenal lelah untuk belajar dan mengajar.
Buku-buku beliau, terutama Sirah Nabawiyah atau Ar-Rahiq Al-Makhtum dapat dipesan di Arslanesia.com melalui Whatsapp 0812 9968 4355 (Admin Hary).