Salah satu cara mendoakan keberkahan bagi saudara kita semuslim ialah sebagaimana yang Rasulullah saw. pernah ajarkan:
بَارَكَ اللهُ لَكُماَ وَبَارَكَ عَلَيْكُماَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
Lafadz barakallah di atas berarti, “Semoga Allah melimpahi berkah kepada kalian berdua (saat dalam kebahagiaan), dan tetap melimpahi berkah atas kalian berdua (di saat dalam cobaan), dan Semoga Allah senantiasa mengumpulkan kalian berdua di dalam kebaikan.”
Doa yang kerap dipakai untuk mendoakan pasangan pengantin ini semakin melejit seiring larisnya lagu Maher Zain yang berjudul sama: Barakallahu lakuma.
Tapi apakah kita sadar?
Mengapa pada kalimat pertama menggunakan lafadz “lakuma” sedangkan lafadz keduanya “alaikuma”? Apa perbedaan antara keduanya?
Belum lagi, kerap sebagian dari kita menggunakan lafadz “fiika” kepada sesamanya. Sehingga bunyi doanya menjadi Barakallahu fiika. Sedangkan lafadz Barakallahu laka hanya lazim dipakai pada pesta pernikahan (walimatul ‘ursy).
Sementara itu, ada juga loh yang menggunakan lafadz “biika”. Doa ini semakin banyak versinya.
Jadi, apa sih bedanya barakallahu laka, ‘alaika, fiika, dan biika?
Meski hanya berbeda satu huruf, tetapi para ahli bahasa ternyata berpendapat bahwa huruf jar yang mendampingi doa ini memiliki penekanan yang berbeda-beda. Bagi yang belum tahu apa itu huruf jar, coba lihat huruf lam, ‘ala, fa, dan ba yang berada pada doa tersebut. Nah, itulah contoh huruf jar. Bagaimana teorinya? Lain kali saja ya pembahasannya, hehe.
Yuk, kita simak dahulu perbedaan lafaz barakallah laka dan lainnya.
PERBEDAAN
1. Barakallahu laka berarti,
الدعاء له بالبركة فيما حصل عليه حديثا أو فيما رزقه الله
“Mendoakan keberkahan baginya atas hal yang baru terjadi padanya (berupa kenikmatan) atau yang Allah anugerahkan kepadanya.”
Atau bisa juga,
يبارك الله في الشئون الدنيوية المصلحية
“Semoga Allâh memberkahi segala urusan dunia yang mengandung maslahat.”
2. Barakallahu ‘alaika berarti,
يبارك الله في أمور الدين
“Semoga Allâh memberkahi dalam urusan agama.”
Sebab itu, pasangan pengantin kita doakan “Barakallahu laka wa barak ‘alaika” karena pernikahan merupakan anugerah yang menyangkut urusan dunia dan agama.
Lafadz ‘ala ini sangat menekankan pada urusan agama. Oleh karena itu lafadz shalawat berbunyi:
وبارك على محمد وعلى آل محمد
“Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad.”
3. Barakallahu fiika berarti,
يبارك الله في الشخص بحيث أنه فاضل أو على خلق أو غير ذلك
“Semoga Allah memberkahi seseorang dari sisi keutamaan yang dimilikinya, atau karena akhlaknya, atau yang semisalnya.”
Maknanya serupa pula dengan,
كثر الله من أمثالك
“Semoga Allah memperbanyak orang sepertimu.”
4. Barakallahu biika berarti,
يبارك الله لك ولغيرك بسبب وجود هذا الشخص، بمعنى أن يكون سببا لحلول البركة عليك أو على الآخرين
“Semoga Allah memberkahimu dan selainmu lantaran adanya orang yang menjadi sebab datangnya barakah kepadamu dan kepada selainmu itu.”
Lafadz ini bisa kita gunakan bagi orang yang telah memberikan manfaat untuk kita maupun orang lain.
Itulah tadi perbedaan barakallah laka dan “teman-temannya”. Allahu a’lam.