Ibrahim bin Adham pernah mengingatkan setidaknya ada 9 tabir yang menghalangi kita dari bermesraan dengan Allah.
Salah satunya ialah, kita sadar bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Tetapi kita masih saja mengikuti langkah-langkahnya.
Secara garis besar, langkah setan ada dua, yaitu: Tadhlil (penyesatan) dan Labsul Haq bil Bathil (mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan). Penyesatan atau tadhlil ini ada banyak macamnya.
Maka inilah 9 bentuk langkah dan godaan setan yang wajib kita hindari.
1. Waswas
Setan kerap membisikkan hal-hal mengkhawatirkan jika seorang hamba hendak menaati Allah.
Selayak setan menebar waswas pada Adam dan Hawa, “Allah mencegahmu dari pohon itu, sebab Dia tak ingin kalian menjadi malaikat atau makhluk abadi.”
Padahal larangan mendekati pohon tersebut adalah mutlak. Tak boleh mendekatinya untuk alasan apa pun.
2. Nisyan (Lupa)
Tidak hanya bawaan sifat manusia, lupa pun kadang datangnya dari setan.
Kita dibuat lupa dari tuntutan sebagai seorang hamba, sebagai seorang Muslim. Kita lupa membalas jasa seseorang. Lupa mengerjakan kebajikan. Lupa menunaikan kewajiban.
3. Tamanni
Setan menanam angan-angan dalam benak kita, sehingga kita sibuk dalam bayang-bayang.
Bukannya beramal di alam kenyataan.
Contohnya, seorang pemuda yang lebih dikuasai bayangan indah pernikahan. Bukan sibuk persiapkan kemampuan untuk menikah.
4. Tazyin
Godaan setan lainnya ialah ia menghias apa pun. Baik pemikiran, ucapan, dan perbuatan. Dengan demikian, yang busuk menjadi wangi, yang hina tampak mulia, yang nista terlihat cantik.
Sebagaimana orang-orang yang mengatakan zina itu bukan kejahatan, asal dilakukan atas suka sama suka. Riba dipoles namanya menjadi bunga. Bermaksiat itu hak asasi setiap orang.
5. Wa’d
Setan menebar janji-janji palsu. Seorang insan diseret pada kesesatan dengan manis, lalu setan ingkari.
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. (Qs. Ibrahim: 22)
6. Kaid
Setan membangun tipu daya untuk menggerakkan musuh keimanan agar melakukan kerusakan. Padahal tipu daya setan sungguh teramat lemah.
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah. (Qs. An-Nisa: 76)
7. Taswif
Gaya lain setan menggoda manusia ialah membuat kita menunda beramal kebajikan.
Nanti saja shalatnya jika sudah sempat. Bisa juga, nanti saja sedekahnya kalau sudah kaya. Atau bisa jadi, nanti saja ibadahnya bila sudah tua.
8. Takhwif
Menakut-nakuti adalah langkah setan lainnya.
Jangan aktif di Rohis, nanti jadi teroris. Atau, jangan rajin ke masjid, nanti ditangkap. Ada juga, jangan berjilbab, nanti susah jodoh dan sulit cari pekerjaan. Tak usah membenahi kantor yang korup, nanti dijebak anak buah dan ditangkap KPK.
9. Labsul Haq bil Bathil
Yaitu ketika kejahatan tak lagi memikat, maka setan mencampurnya dengan unsur-unsur kebenaran.
Contoh, tetap memakai dalil, tapi maknanya disimpangkan. Menyelenggarakan acara yang seakan bernuansa keagamaan, tapi ujungnya kemaksiatan. Membawakan motivasi dan terapi yang sebenarnya berunsur kesyirikan, bahkan diembel-embeli dalil.
-Diolah dari buku Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah–